Belajar Jadi Wise Parents lewat Film I Not Stupid Too



Barusan nonton film Singapore Mandarin movie ' i not stupid too 2'.
Mataku sembab karena berulang-ulang kali menangis. Sudah lama rasanya pengalamanku menonton film yg dikuti aliran sungai kecil dari pelupuk mata. Terakhir yg aku ingat saat menonton film the Children of Heaven, hatiku serasa diaduk-aduk hingga tak terasa air matapun tumpah ruah & akupun hanya bisa tersenyum sambil menyeka air mata saat anggota keluarga menggodaiku karena terlarut dalam film. 

Bagiku film yg berhasil membuat pemirsanya menangis (apalagi cowok) adalah film yg sukses. Baik Producer, sutradara, actress dll semuanya berhasil membangkitkan emosi penonton. Tidak terkecuali film 'i not stupid too 2' (INST2) ini.

Berbeda dgn Children of Heaven (COH) yg alur ceritanya begitu serius sehingga wajar penontonnya menangis, INST2 ini diawali & bahkan diwarnai dgn adegan-adegan konyol sehingga membuat penonton merasa betah & menyangka akan menjadi obat penawar stres di akhir film. Tetapi seiring cerita mengalir tanpa disangka sang tokoh melepaskan kata-kata menohok yg membuat penonton jadi bercermin pada diri sendiri apakah sudah menjalani hidup dgn benar.
Ketawa-ketawa kecil yg aku rasakan di awal film perlahan-lahan menjadi cerita penuh hikmah yg mengaduk-aduk nurani, melintas dibenak akan butanya mata hati selama ini hingga air dam tak kuasa untuk dibendung lagi. Perasaan lega mulai terasa seiring air mengalir membasahi mata.



Secara garis besar, film ini menceritakan tentang ketidakmengertian para orang tua (semuanya termasuk guru) terhadap perasaan anak. Anak yang tumbuh tidak ada yang nakal dari perut ibunya. Semua anak adalah polos & akan memiliki karakter setelah dia berinteraksi dengan sekitarnya. Bagaimana lingkungan merespon interaksi yg dia lakukan semuanya akan membentuk kesimpulan di dalam otaknya. Hasilnya? Well, Jika kesimpulannya positif maka anak akan tumbuh dgn pola pikir positif tetapi bagaimana kalau kesimpulannya negatif?

Menonton film ini membuatku merasa seperti membaca sebuah buku kumpulan cerita-cerita inspirasi especially hubungan orang tua dengan anak. 
Bagaimana orang tua itu harus smart & memiliki pikiran terbuka agar tidak salah dalam mendidik anak.

Sebagai contoh ini adalah salah satu adegan yg menohok relung hatiku.

Adalah Jerry (Ashley Leong) seorang siswa sekolah dasar berumur 8 thn saat mengerjakan PR bersama dgn Ayahnya yg super sibuk dengan urusan kantor. Saat memberikan tugasnya untuk diperiksa, sang Ayah malah memarahinya karena jawabannya masih salah & mengeluhkan telah menyediakan waktu 1 jam bersamanya tetapi tidak membuahkan hasil. Padahal clientnya bisa membayar dia 500 dollar untuk mendengarkan presentasinya selama sejam saja. Well tentu saja sang ayah tidak menyadari kalau kata-katanya ini ternyata diresapi, dicerna & diingat sangat baik oleh Jerry.

Hingga pada suatu waktu, Jerry terpilih sebagai pemeran utama dalam pentas musical yg diadakan sekolahnya. Tentu saja kapasitas tempat duduk untuk pentas terbatas sehingga panitia guru mengalokasikan sejumlah tiket untuk diambil siswa & berapa jumlah anggota keluarga yg akan turut hadir menyaksiksan pementasan. Tinggalah tersisa 4 tiket & kedua orang tua Jerry masih belum bisa menyanggupi permintaan anaknya untuk hadir di pementasan dengan alasan sibuk dengan pekerjaan.

Karena waktu pementasan semakin dekat & Jerry sangat ingin orang tuanya hadir, muncullah sebuah ide di kepalanya. Dia segera menuju kantin sekolah & berpura-pura menggunakan telepon sambil menunggu penjaga kantin lengah. Begitu penjaga kantin masuk ke belakang, segera Jerry meraup semua uang yg ditinggalkan penjaga kantin di meja.
Rupanya aksi Jerry ini terekam kamera cctv sekolah & segera saja Ayah Jerry dipanggil menghadap di sekolah. Bukan main marahnya Ayah Jerry. Sesampainya di rumah segera dia menghardik Jerry, mengatainya anak bodoh!
 "kurang apa ayah selama ini memberikan kamu uang, apa yg kamu mau selalu ayah belikan! Mana uang yg kamu curi itu mana? Untuk apa kamu mencuri ha?" hardik sang ayah sambil melecut tangan Jerry dengan cambuk kecil.

Jerry menangis tersedu-sedu & dengan tampang kebingungan menjawab:
"Jerry cuma mau menyewa 1 jam waktu ayah biar bisa menghadiri pementasan Jerry. Jerry sudah hitung tabungan Jerry tapi belum cukup 500 dollar dengan terpaksa Jerry mencuri uang itu"


Well, kamu bisa bayangkan sendiri kan bagaimana terhenyuhnya perasaan sang ayah. Itu hanya sekelumit adegan yg mengharu biru. Masih banyak adegan lain dgn tokoh yg berbeda. Semuanya mengaduk-aduk perasaan.

Film ini menjadi pelajaran berharga bagiku kedepannya terhadap anak-anakku kelak. Bisa saja kelakuan negatif anak adalah cerminan perlakuan kita terhadap mereka.

Menurutku seperti inilah seharusnya film-film Indonesia dibuat jika ingin bangsanya maju. Daripada membuat film-film horror yg sama sekali tidak menambah kecerdasan bangsa.

So buat kamu yg belum nonton, film ini recommend bgt lah! Ga bakal nyesel nonton film ini. Jangan lupa siapin pula sekotak tisyu di dekat kamu. 

I NOT STUPID TOO 2 (2006) MOVIE
Singaporean film and the sequel to the 2002 film, I Not Stupid.
Release date: January 26, 2006 (initial release)
Director: Jack Neo
Running time: 124 minutes
Screenplay: Jack Neo
Prequel: I Not Stupid
Cast:


Shawn Lee as Tom
Ashley Leong as Jerry
Joshua Ang as Cheng Cai


Jack Neo as Steven     &   Yun Xiang
Tom & Jerry's parents
Yi Liang Huang
Cheng Cai's Father


Selena Tan
Principal

silahkan download Ost. I Not Stupid Too
di sini

Komentar

  1. wah, ternyata aku salah masalah yang soal anaknya yang paling kecil nyuri buat beliin tiket ayahnya aku pikir, ternyata buat beli waktu sejam ayahnya ya??hehehe

    iya ini film emang inspiratif bangeeeeet, kalo nggak nangis itu kebangetan malah, soalnya mengharukan bangeeeeeeeeeeet :D
    salam kenal juga, ini kunjungan balikku :)

    BalasHapus
  2. Hi Oceannius, terima kasih yah udah mampir di blogku...
    Salam blogging...

    BalasHapus
  3. bagus banget ni di toton buat guru2 haha

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Hotter Potter Reading Event 2013] Telaah Buku Empat Harry Potter and The Goblet of Fire

[Hotter Potter Reading Event 2013] Telaah Buku Satu Harry Potter and The Sorcerer's Stone

[Meme & Giveaway April 2013] Kitab Mantra Standar Karya Miranda Goshawk